Ibadah umum dan ibadah khusus

Tulisan ini adalah sama topik dengan tulisan tentang ibadah mahdah (ibadah khusus) dan ibadah ghairu mahdah (ibadah umum) sebelumnya. Bagi yang belum jelas semoga tulisan ini cukup memberikan kejelasan. Isi tiada beda dengan tulisan di link-link berikut, hanya lebih ringkas.
1. konsep ibadah
2. kritik wahaby
3. sunnah vs bid’ah

Disadur dengan sedikit perbaikan dari dialog (komentar) di link ini, http://mukhlis101.multiply.com/


Ibadah ada dua jenis. Ada ibadah khusus dan ada ibadah umum.

Ibadah khusus ada banyak jenis. Ada ibadah khusus yang berkaitan dengan waktu-waktu khusus seperti solat fardhu dsb. Ada yang berkaitan dengan kekhususan tempat dan waktu seperti menunaikan haji. Ada berkaian dengan kekhususan tempat seperti solat tahiyyatul masjid.

Adapun ibadah-ibadah yang tidak tercakup dengan pengkhususan di atas, maka ianya bersifat mutlak (boleh diamalkan), selama tidak ada dalil-dalil yang mengharamkannya untuk dilaksanakan pada tempat-tempat tertentu, atau pada masa-masa tertentu, atau pada individu-individu tertentu (dengan sebab ada mani’/halangan). Ini disebut dengan ibadah umum.

Di antara ibadah umum adalah misalnya solat sunat mutlak dan puasa sunat mutlak. Selama tidak ada dalil yang mengharamkan perlaksanaannya sebagaimana adanya alasan tempat, waktu dan individu, maka ianya sunat dilakukan.

Contoh haramnya sesuatu ibadah sunat yang mutlak karena bertemu dengan dalil pengharaman sehubungan dengan alasan waktu adalah misalnya, haram puasa sunat pada hari Raya.

Begitulah seterusnya.

Adapun dzikir adalah termasuk ibadah umum yang boleh dilakukan di mana sahaja, dalam bentuk apa sahaja, selama bentuk-bentuk dan cara perlaksanaannya tidak ada nash yang mengharamkannya.

Jika bertemu adanya nash yang mengharamkannya, misalnya ada dalil yang melarang mengucap dzikir dengan lisan di dalam tandas (WC), maka ia haram mengucapkannya selama berada di dalamnya. Selain itu, selama ada dalil umum yang memayungi keharusan ibadah sunat tersebut, dan tiada pula dalil pengharaman bentuk dan cara perlaksanaannya, maka ianya dibenarkan mengamalkannya.

Wallahu a’lam.

6 thoughts on “Ibadah umum dan ibadah khusus

  1. Pingback: Kritik: Mengenal Kata Bid’ah « Catatan harian seorang muslim

  2. Apakah Haji dan Puasa termsuk ibadah khusus?

    –> menurut keterangan di atas, haji termasuk ibadah khusus karena di atur waktu dan rukun2nya. Demikian juga puasa ramadlan termasuk ibadah khusus. Sedangkan puasa sunnah mutlak termasuk ibadah umum dalam hal waktunya yang bebas.

  3. Asalamu’alaikm…….
    Dalam artikel ibadah umum,merupakan ibadah selama tidak ada dalil-dalil yang mengharamkannya untuk dilaksanakan pada tempat-tempat tertentu, atau pada masa-masa tertentu, atau pada individu-individu tertentu (dengan sebab ada larangan ),berarti apabila tidak ada larangn,berarti kita tidak akan berdosa ?
    Tolong apa alasanya ?
    terimksih..
    wslam..

    –> wa’alaikum salam wrwb. Alasan.. yaa memang tidak ada larangan. Ketika syariatnya sendiri tidak melarang (mengharamkan) dan tidak mewajibkan, maka kita bebas memilih.

  4. Pingback: Contoh Undangan Jawa Yasinan | Alat Penghemat BBM

Leave a comment